Siaga Bencana Alam di Banten, Pengamat Suryadi: Perlu Belajar Kearifan Lokal

Penyalainews, Banten - Pengamat Budaya, Suryadi mengingatkan bahwa kerusakan lingkungan hutan di Banten dapat dirasakan penduduk dari dampak yang ditimbulkan setiap tahun, seperti ketika musim hujan dengan intensitas tinggi. Di Banten, sangat menyolok terjadi di wilayah Kabupaten Lebak, Pandeglang, Tangerang, dan Kota Cilegon.

Menurut Suryadi, sebaiknya semua semua pemangku kepentingan termasuk masyarakat, belajar kepada kearifan dan nilai-nilai kesetempatan atau lokalitas. Terlebih lagi, daerah itu, sudah lama hidup kearifan tanpa bisa terusik oleh mereka yang mengklaim modern.

"Coba lihat, apakah daerah yang dihuni oleh warga Baduy Dalam dan Baduy Luar di Kenekes itu, pernah mengalami bencana alam saat hujan tinggi? Kenapa? Mereka memang butuh alam lingkungan hidup, tapi mereka tidak merusak?" kata pendiri Pusat Studi Komunikasi Kepolisian (PUSKOMPOL) itu.

Terkait daerah Lebak yang kerap menjadi wilayah rawan banjir dan longsor, Suryadi mengimbau agar Pemerintah Daerah (Pemda) maupun Pemerintah Pusat tidak terjebak pada tindakan sekadar terus-terusan menertibkan para petambang emas liar.

Ia meminta agar dana-dana yang tersedia di Kementerian KLH dan Pemda diarahkan untuk melatih sehingga mereka dapat beralih ke profesi lain.

"Kalau tidak, ya kucing-kucingan terus. Hari ini diamankan, nanti kalau bencana sudah berlalu, mereka balik lagi jadi petambang liar," urai Suryadi.

 

Comment