Menguak Rasuah ditubuh Yayasan Pembangunan Rokan Hulu, DR Adolf Bastian ungkapkan fakta-faktanya

INT, Riau - Menyikapi pernyataan mantan ketua harian Yayasan Pembangunan Rokan Hulu (YPRH_UPP) Hafith Syukri perihal konferensi pernya beberapa waktu lalu, dalam keterangan resminya menyatakan bahwa pengurus Yayasan Pembangunan Rokan Hulu mengakui bahwa dia telah menggunakan uang yayasan untuk kepentingan pribadi dan belanja politik.

Menanggapi persoalan tersebut Rektor Universitas Pasir Pengaraian DR Adolf Bastian, M.Pd  dalam keterangan persnya menjelaskan 3 (tiga) fakta-fakta terkait masalah Yayasan Pembangunan Rokan Hulu Pertama; Sejak ia dilantik sebagai Rektor UPP pada tahun 2016, Hafith Syukri dan oknum pengurus yayasan tanpa sepengetahuannya, sudah menggunakankan uang yayasan yang bersumber dari sumbangan SPP mahasiswa dan uang pembangunan untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya.

"Adapun besaran dana diambil mulai Tahun 2017 berjumlah Rp. 945.000.000,-. diambil di bulan Juni dan bulan November. Tahun 2018 berjumlah Rp. 4.054.097.000,-. diambil sepuluh kali, hampir di setiap bulan. Puncaknya tahun 2019 berjumlah Rp. 1.180.000.000,-. Padahal kondisi UPP saat itu sangat memerlukan uang untuk pembayaran gaji dosen dan karyawan, Tahun 2020 berjumlah Rp. 375.000.000,-. Diambil di bulan Februari dan Maret."jelas DR Adolf Bastian, M.Pd kepada Penyalainews.com, Rabu (11/110.

Kedua, ungkap DR Adolf Bastian, M.Pd saat ini Hafith Syukri sedang membangun citra seolah olah menjadi tokoh yang jujur, amanah dan bertanggung jawab mengembangkan UPP tanpa mengharapkan imbalan gaji. Fakta sesungguhnya adalah Hafith Syukri telah banyak memanfaatkan yayasan dan UPP sebagai tempat mendapatkan kekuasaan dan uang. Beberapa bukti pemanfaatan sumber daya UPP untuk kepentingan pribadi.

"Setiap bulan UPP membayar gaji dan juga operasional supir beliau, Pada saat Hafith Syukri maju mencalonkan diri sebagai anggota DPRD provinsi Riau pada pemilu legislatif tahun 2019 yang lalu, beliau memaksa kami untuk membiayai beberapa kebutuhan kampanye seperti mencetak kalender, kartu nama, imsakiyah Ramadan dan menyediakan beberapa mobil dan BBM untuk operasional tim sukses yang berasal dari ormas. Hafith Syukri selalu meminta tiket pesawat dan uang cash untuk mengahadiri kegiatan kegiatan politik, baik di Jakarta, Bali dan Jogjakarta," ungkapnya.

Ketiga, lanjut DR Adolf Bastian, M.Pd Pada saat ini Rektorat diisukan telah menggunakan dana KIP Kuliah, bantuan Hibah dan dana sisa wisuda tanpa melaporkan ke yayasan. Faktanya, semua dana KIP Kuliah / bantuan hibah ditampung disebuah rekening khusus hibah UPP yang diketahui yayasan dan sesuai arahan pemerintah. Tentu, Penggunaan dana tersebut telah dilaporkan kepada yayasan dan pemberi hibah.

"Dana KIP Kuliah sudah disalurkan lansung ke mahasiswa oleh dikti dan dilaporkan dipertanggungjawabkan ke dikti dan yayasan sesuai peraturan yang berlaku, selanjutnya bantuan Hibah pemerintah daerah Kabupaten Rokan Hulu untuk bantuan penelitian dan pengabdian masyarakat juga langsung disalurkan oleh ketua LPPM UPP melewati Pak Hidayat MM (Plt Wakil Rektor 2 sekarang). Beliau telah melihat akuntabilitas penggunaannya dan melaporkan pertangungjawabkannya ke yayasan dan pemerintah daerah," pungkasnya.

Kemudian,  DR Adolf Bastian, M.Pd  menyebutkan hibah yang bersumber dari pihak ke tiga lainnya, berupa bantuan jalan dua arah, yang dibantu oleh Bupati Rohul, Bapak H. Sukiman. Kami UPP hanya memanfaatkan fisik jalannya bukan menerima uangnya. Sementara pemenang proyeknya adalah Arfizal Anwar, yang merupakan Bendahara Yayasan.

"Jadi, apapun nama dan bentuk bantuan hibah yang diterima UPP, saya sebagai Rektor siap untuk diaudit dan siap mempertanggungjawabkannya di depan Hukum,"sebut DR Adolf Bastian, M.Pd.

Berdasarkan 3 (tiga fakta) tersebut, ia meminta  kepada Hafith Syukri dan oknum pengurus harian lainnya untuk segera melunasi uang yayasan yang sudah digunakan untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya, agar dana tersebut dapat digunakan untuk menanggulangi perbaikan beberapa sarana dan pra-sarana yang kondisi bangunannya sangat memprihatinkan dan membahayakan sivitas akademika UPP

"Saya memohon kepada Plt. Ketua Badan Penyelenggara Harian YPRH, yang terhormat Bapak Prof. DR. Irwan Efendi, M.sc, tokoh pendidikan Riau dan putra terbaik Rokan Hulu sebagai pendiri UPP, segera menutup semua rekening yayasan (YPRH) yang bersumber dari masyarakat terutama dari SPP mahasiswa dan uang pembangunan,"pintanya.

Tujuannya adalah supaya oknum pengurus yayasan tidak menggunakan lagi uang tersebut. Apalagi, Hafith Syukri juga bertarung dalam PILKADA Kabupaten Rokan Hulu 2020, cukuplah mereka menggunakan uang SPP mahasiswa yang sudah terjadi selama ini.

Kepada aparat penegak hukum khususnya Kejati Riau DR Adolf Bastian, M.Pd  mengutarakan, penggelapan yang dilakukan oleh Hafith Syukri dan oknum pengurus YPRH adalah hal yang sangat mudah untuk dibuktikan karena bukti penggelapan tersebut ada dalam data rekening Koran/buku tabungan Rekening Yayasan Pembanguna Rokan Hulu.

" Atas permalasahan tersebut, saya berharap penegak hukum bertindak cepat, karena bukti penggelapan tersebut ada dalam data rekening Koran/buku tabungan Rekening Yayasan Pembangunan Rokan Hulu"tutupnya

Laporan : Rezky FM 

Comment