Penyalainews, Pekanbaru - Komandan Barisan Komando 08, Dodi Sugiarto, S.IP., secara resmi melaporkan akun TikTok @prog3330 ke Polda Riau atas dugaan pelanggaran hukum berupa ujaran kebencian berbasis SARA, pencemaran nama baik pejabat publik, dan penyebaran informasi provokatif yang berpotensi memecah belah masyarakat.
Dua laporan tersebut dilayangkan ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau pada pagi hari ini, menyangkut dua video yang telah beredar luas dan menuai kecaman dari masyarakat.
Dalam wawancaranya Dodi Sugiarto, S.IP mengatakan salah satu video secara terang-terangan menyebut Provinsi Riau sebagai “Provinsi Primitif” dan menuduh bahwa kematian seorang siswa SD terjadi karena intoleransi berbasis suku dan agama.
"Narasi semacam itu tidak hanya mencemarkan nama baik masyarakat Riau, tapi juga merupakan bentuk ujaran kebencian, adu domba antar golongan, serta SARA yang sangat berbahaya bila terus dibiarkan berkembang di ruang publik,"kata Dodi, Jum'at (13/06/2025).
Diungkapkan Dodi, dalam video itu menyasar Gubernur Riau dengan tuduhan-tuduhan serius, bahkan menggunakan istilah yang merendahkan seperti “Ajo Wahid” dan “Ternak Gubernur”.
"Hal itu dinilai sangat menyudutkan Gubernur Riau H. Abdul Wahid, sebagai bentuk penistaan terhadap simbol pemerintahan daerah serta upaya membentuk persepsi negatif terhadap lembaga resmi negara,"ungkap Dodi
Disampaikan Dodi, Barisan Komando 08 meminta Polda Riau bertindak tegas terhadap akun ini dan seluruh pihak yang terlibat dalam penyebaran narasi penuh kebencian dan fitnah.
"Dunia maya saat ini justru lebih berbahaya dari dunia nyata jika dibiarkan menjadi sarang adu domba dan hoaks, dan paling membahayakan konten-konten seperti itu bisa menyasar kepada anak-anak, kami menilai sangat tidak mendidik, dan wajib ditindak,"tegasnya
Lebih lanjut, Dodi menyatakan dukungannya terhadap kebijakan Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan (Irjen Herry Iriawan) dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) secara menyeluruh-baik di dunia nyata maupun dunia digital.
“Kita mengapresiasi komitmen Irjen Herry dalam menjaga Riau tetap kondusif. Tapi ruang digital juga harus menjadi perhatian serius. Jangan sampai ujaran kebencian dan fitnah ini berkembang lebih cepat dari tindakan premanisme yang selama ini kita perangi di lapangan,” tambahnya.
Kata Dodi lagi, Barisan Komando 08 menegaskan akan terus mengawal proses hukum laporan ini hingga tuntas, serta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakan media sosial.
"Kami akan terus mengawal proses hukum atas laporan ini, dan Barisan Komando 08 mengajak semua elemen masyarakat bisa menyaring informasi dengan cara yang benar dan bijak menggunakan media sosial,"pungkasnya.***red/rfm
Comment