Penyalainews, Pelalawan - Ponton dermaga Kuala Kampar terlihat terbengkalai yang mana anggaran pembangunannya tidak disertai dengan biaya pengerjaan atau pemasangan.
Hal itu diungkapkan oleh Abdul Murat, S.IP Ketua GNPK RI, ia menyampaikan Ponton Dermaga Kuala Kampar itu terbiarkan mengapung begitu saja tanpa dapat digunakan, sudah hampir 5 bulan yang lalu.
"Memang agak mengherankan dan kita tidak tahu juga bagaimana sistem penganggaran kegiatan pekerjaan ponton itu, adapun itu dibawah wewenang Dinas Perhubungan Kabupaten Pelalawan,"jelas Murat, Senin (13/05/2024).
Abdul Murat, S.Ip sudah memberitahukan perihal pekerjaan iti kepada Kadis Pehubungan dan juga ke H. Zukri, SE Bupati Pelalawan namun belum ada tanggapan
"Saya sudah menyampaikan persoalan Ponton Dermaga Kuala Kampar ke Kadis Perhubungan dan Bupati Pelalawan mungkin Pak Bupati sedang sibuk, masyarakat berharap pemasangan ponton itu segera di kerjakan, "imbuhnya.
Kemudian ketika ditanya ke Kabid Sarana Prasarana Dishub Kabupaten Pelalawan Deni Mitra yang membidangi hal itu melalui melalu pesan WhatsApp, beliau menjawab untuk ana pemasangan menunggu Anggaran Pendapatan Daerah Perubahan(APBD-P) 2024 ini yang tentunya masih lama bisa 5 atau 6 bulan lagi.
"Dermaga yang pontonya belom terpasang itu sangat dibutuhkan oleh masyatakat tapi kalau terbiar begitu apa gunanya, sakit mata melihatnya, sehingga kita berharap Pak Bupati dapat mencari solusi agar dermaga itu dapat segera diselesaikan pemasangan pontonnya, dan dapat segera digunakan oleh masyarakat," sebutnya.
Lanjut Murat, mungkin jika ada para Dermawan yang bersedia menyumbangkan rejekinya untuk dapat menyumbang biaya untuk pemasangan ponton dermaga itu.
"Tentu tak ada salahnya, barangkali saat ini Pemda Pelalawan memang tidak lagi ada duit untuk biaya pemasangan dermaga tersebut, pungkas Murat.
Kabid Sarana Prasarana Dishub Kabupaten Pelalawan Deni Mitra ketika di konfirmasi menyampaikan sebenarnya inti dari persoalan mengapa ponton tersebut belum bisa dipasang dikarenakan ponton yang lama belum bisa diangkat karena terpendam.
"Jika dipaksakan untuk dipasang akan mengganggu ponton yag baru. Kemarin sudah kita coba semampu mungkin untuk mengangkat ponton dengan menggunakan Cran cuma belum berhasil,"jelasnya.
Info dari pekerja, sebut Deni Mitra jika menggunakan Cran yang lebih besar untuk bisa mengangkat ponton terpendam yang sudah berlumpur.
"Sementara untuk penganggaran mendatang Cran yang besar belum bisa karena tidak ada anggaran. Berharap di APBDP ini ada anggaran yang tersedia untuk mendatangi Cran besar guna mengangkat ponton tersebut, intinya bukan tidak disertai dengan biaya pengerjaan atau pemasangan, persoalan seperti itulah halnya,"tutupnya.***red/rfm
Comment